Kamis, 27 November 2014

Madu, Lebah dan Al-Qur’an


Puji sukur kepada Allah yang telah mewahyukan kepada lebah untuk membuat rumah dimana saja dan tempat yang di buat manusia. Kemudian memakan sari-sari bunga yang kemudian dari perut-perut lebah itu mengeluarkan minuman (madu) yang beraneka macam warnanya. Didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. [1]
            Lebah merupakan sekelompok besar serangga karena hidupnu yang berkelompok meskipun tidak semua lebahbersifat demikian. Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah yang dapat ditemukan di dunia. Sebagai serangga ia memiliki 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.[2]
            Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.[3]
            Allah mengabadikan lebah dalam salah satu surat dalam Al-Qur’an. Tentu ada suatu alasan kenapa Allah mengabadikan lebah dalam suratnya. Ternyata ditemukan jawabannya di ayat yang ke-68-69. Diayat tersebut tersurat bahwa madu dapat mengobati manusia. Nah itulah suatu hal yang sangat bermanfaat. Dalam dunia kedokteran banyak sekali penyakit yang dapat disembuhkan karena mengkonsumsi madu. Diantaranya diabetes, sakit tenggorokan dan batuk, menurangi bau badan, bengkak dan mengobati luka.[4]          




[1] Q.S. An-nahl 68-69
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Lebah
[3] Nelson, R.W. and C. G. Couto. Small Animal Internal Medicine, 4th ed. 2009.
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Madu

sumber: https://www.facebook.com/huda.lk.3/notes 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar